Dan pujangga itu bicarakan;
"Celaka yang paling celaka, bila di tengah ramai, apa yang kau rasa,
Masih seorang."
Dan di mula saat itu;
Bermacam dan berbagai di akalan
yang diciptakan aku
wahid dimensi berbeza
bertemankan si kecil dan si besar; hati
--Monolog.
Menzahir kontra antara raga sendiri
dengan sekeliling
nyata ligat bermain
hingga terjaga dari lena.
hingga terjaga dari lena.
Dan di mula saat itu;
Panahan petir bertalu talu
menyesakkan dada
merumitkan minda
terhimpun segala rasa
Sedarlah dari leka dan alpa.
Bangkitlah ke asalan jejak.
Hapuskan daki kotoran jiwa.
Hapuskan daki kotoran jiwa.
Ini semua sementara cuma.