87th

Lewat November itu, terdengar aku rintihannya.
"Gamitlah kamu sejenak, sebelum Disember menderu"
Jeda.
Andainya libasan jam terjeda ketika khayal jagaku mengingatimu
Bakal berkecamuk lah putaran bumi seketika

Namun, mimpi.
Bahkan lenaku diuliti hadirmu tidak lelah minit saat berganti
Pastinya terhapuslah mimpi impiku kamu di realiti

"Gamitlah kamu sejenak, sebelum Disember mendesah"

Taruh.
Aku pertaruhkan anyaman memori silam sebagai asbab kepulanganmu
Mungkin dengan rangkulan kesetiaan kau ke mari kepadaku

Namun, ilusi.
Aku berandaian bisikan naluri mampu beri notis bertalu
Tidak mustahil selamanya aku terperangkap dalam gerimis ilusi.

Bakal, Pastinya, Mungkin, Tidak mustahil.
Terdengar aku rintihannya, lewat November itu.